Pemenang Tujuh Keajaiban Alam Dunia

Diposting oleh Essa Yun Putra


Situs Negara Gambar
Hutan Amazon  Bolivia,  Brasil,  Kolombia,  Ekuador,  Guyana Perancis,  Guyana,  Peru,  Suriname,  Venezuela 7 - Itahuania - Août 2008.JPG
Teluk Halong  Vietnam Ha Long Bay.jpg
Air Terjun Iguazu  Argentina,  Brasil Garganta del Diablo or Devil Throat Iguazu Falls Argentina Luca Galuzzi 2005.JPG
Pulau Jeju  Korea Selatan Jungmun Daepo Columnar Joints with waves crashing.jpg
Taman Nasional Komodo  Indonesia KomodoDragonRinca1.jpg
Puerto Princesa Underground River  Filipina Caves entranceexit.jpg
Table Mountain  Afrika Selatan View from Signal Hill.jpg

David Becham Belajar Menjahit di Filipina

Diposting oleh Essa Yun Putra


Setelah bertolak dari Indonesia, pesepakbola dunia David Bekcham melanjutkan perjalanannya ke Filipina. Setiba di sana, suami Victoria Beckham itu mengaku kagum dengan anak-anak tunawisma di ibu kota Manila saat ia mengunjungi negara tersebut dalam bagian acara amal UNICEF.

Pesepak bola yang kini dianugerahi empat orang anak Brooklyn (12), Romeo (9), Cruz (6), dan putri empat bulannya Harper juga berkunjung ke sebuah kantor perwakilan UNICEF di Manila. Ia juga mengaku kagum dengan kehangatan yang ditunjukkan anak-anak tunawisma itu saat bertatap muka.

Dalam akun Facebook, Beckham menuliskan: "Hai semuanya, saya baru saja mendapatkan pengalaman luar biasa di kantor UNICEF di Manila. Anak-anak itu hidup dengan bekerja di jalanan. Kami membantu dan mendukung mereka agar bisa hidup dan mencari rumah yang bisa mengamankan mereka."

"Sebagai ayah yang memiliki anak-anak, saya tidak bisa membayangkan kehidupan anak-anak itu dan bekerja di jalan. Saya juga kagum dengan sambutan dan kehangatan anak-anak itu. Mereka semua sangat spesial," tulis Bekcham seperti dikutip Contactmusic.com, Sabtu (3/12).

Selama kunjungannya ke kantor UNICEF, Beckham menyempatkan diri untuk ikut ambil bagian di kegiatan sehari-hari anak-anak tersebut. Ia bahkan ikut berpartisipasi belajar bagaimana menjahit baju. Ia juga sempat berofoto dengan kostum perpisahan sekolah bersama anak-anak di kelas seni. Bekcham menjabat duta UNICEF sejak 2005 lalu, dengan fokus di program Pengembangan Olah Raga.(ADO)

Andik: Kaos Beckham Seharga Rumah

Diposting oleh Essa Yun Putra



Kaos tim kesebelasan LA Galaxy milik David Beckham terus melekat di tubuh Andik Firmansyah, termasuk saat ia tidur. Ditemui di rumahnya di kawasan Kalijudan, Surabaya, Jawa Timur, Andik yang baru bangun tidur masih mengenakan kaos pemberian Beckham itu. Sesuai janjinya, kaos ini terus dikenakannya kemana pun ia pergi sebelum kemudian dicuci setelah tiga hari.

Meski tak bisa dipisahkan dari kaos Beckham, Andik mengaku rela menjualnya jika ada yang mau membelinya seharga rumah.

Selama ini, pemain sepakbola berusia 23 tahun ini masih tinggal bersama kedua orangtuanya di sebuah rumah berukuran 56 meter persegi. Kini, Andik ingin membahagiakan orangtuanya dengan membelikan rumah yang lebih besar dari rumah yang ditempati selama ini.

Pada 30 November lalu, Beckham mengincar Andik untuk bertukar kaus dengannya. Alasannya, karena beckham menganggap Andik berbakat. Selain itu, Beckham ternyata juga tak enak telah menendang Andik saat pertandingan melawan Timnas Selection itu [baca: Kostum Beckham Spesial untuk Andik].

Inilah Foto Ronsen Leher Patah Simoncelli

Diposting oleh Essa Yun Putra

Inilah foto ronsen leher Simoncelli yang patah akibat kecelakaan di arena balap Moto GP Sirkuit Sepang Malaysia.

Foto ronsen tersebut beredar luas di grup BlackBerry Messenger (BBM). Dalam foto tersebut tampak tulang tengkuk Simoncelli yang patah akibat. Patahnya tulang tersebut besar kemungkinan akibat terlindas oleh Colin Edwards dan Valentino Rossi.



Foto tersebut memang belum bisa dipastikan keasliannya. Foto tersebut hanya beredar di kalangan pengguna BlackBerry. Jika benar foto rontgen tersebut adalah hasil pemeriksaan dari Simoncelli, sungguh mengerikan luka yang dialami pembalap Italia itu.

Seperti diberitakan sebelumnya bahwa Simoncelli mengalami kecelakaan di Sirkuit Sepang, Malaysia. Balapan dihentikan saat menginjak menit keempat ketika Simoncelli terjatuh di bagian tengah trek dan tertabrak oleh Colin Edwards dan Valentino Rossi saat tubuhnya meluncur di atas aspal.

Helm yang dikenakan pembalap berusia 24 tahun itu sampai terlepas dan petugas pengawas balapan pun mengibarkan bendera merah tanda balapan dihentikan.
Simoncelli sempat dinaikkan ke ambulans menuju pusat medis sirkuit, namun pukul 16.56 waktu setempat, ia menghembuskan nafas terakhirnya karena luka yang terlalu parah.

Terdapat luka parah di bagian dada, leher dan kepala. Ia sempat mendapatkan CPR selama 45 menit agar nyawanya bisa tertolong, tapi tidak berhasil. Ia menghembuskan nafas terakhir pada pukul 16.56 waktu setempat.

Kematian Simoncelli Bukan Salah Rossi dan Edwards

Diposting oleh Essa Yun Putra


Kematian Simoncelli Bukan Salah Rossi dan Edwards

TRIBUNNEWS.COM, SEPANG - Mantan juara dunia kelas 500 cc, Wayne Gardner, memberikan kekuatan kepada Colin Edwards dan Valentino Rossi, yang terlibat dalam kecelakaan maut di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (23/10/2011), yang merenggut nyawa pembalap Italia, Marco Simoncelli. Menurut juara dunia 1987 tersebut, insiden tragis itu tak terhindarkan.
Edwards dan Rossi menabrak Simoncelli ketika Simoncelli jatuh dan meluncur ke jalur mereka. Pembalap Yamaha Tech 3 dan Ducati tersebut tak bisa menghindar sehingga terjadilah tabrakan yang membuat Simoncelli cedera parah pada kepala, leher, dan dada.
Gardner mengungkapkan hal tersebut karena dia pernah mengalami insiden serupa dengan Franco Uncini pada GP Belanda 1983. Waktu itu dia menabrak pembalap asal Italia tersebut ketika berusaha menghindari para rivalnya setelah terjadinya kecelakaan di tengah trek. Saat itu Uncini sempat koma, tetapi bisa pulih dan sekarang menjadi perwakilan bidang keselamatan pebalap MotoGP.
Nah, berdasarkan pengalaman itulah Gardner tahu bagaimana perasaan Edwards dan Rossi. Bahkan, setelah itu muncul rumor bahwa Rossi segera pensiun meskipun Rossi sudah membantah gosip itu.
"Pernah mengalami insiden serupa dengan Franco Uncini beberapa tahun lalu, saya bisa merasakan bagaimana perasaan mereka," tulis Gardner tentang Edwards dan Rossi dalam sebuah kolom di situs pribadinya.
"Namun, itu bukan salah mereka. Tak ada yang bisa mereka lakukan. Keduanya akan memutar ulang peristiwa itu dalam pikiran mereka, lagi, dan lagi, lalu bertanya jika mereka seharusnya bisa belok ke kiri, ke kanan, atau mengerem lebih keras saat itu."
"Tetapi, ada sedikit penghiburan, yaitu rekaman TV saat kecelakaan. Sekarang dan di tahun-tahun yang akan datang, itu akan memperlihatkan pada mereka bahwa mereka jelas tak memiliki waktu untuk menghindari tabrakan itu. Hanya saja, sayangnya kasus itu terjadi di tempat yang salah dan saat yang tidak tepat."
Gardner juga mengungkapkan bahwa, menurutnya, kecelakaan itu jelas sangat tidak biasa dan sulit diprediksi karena cepat dan begitu mengerikan. Dia mengaku belum pernah melihat peristiwa seperti itu sepanjang berkecimpung di arena balap.
"Awal dari insiden itu tidak sepenuhnya jelas seperti yang terlihat di kamera. Semua yang kita lihat adalah motornya belok ke kanan dan masuk ke jalur Colin dan Vale. Saya rasa awalnya ia pasti kehilangan grip depan, dan hanya berusaha untuk mendapatkan grip lagi dan membuatnya bisa kembali meluncur lurus di lintasan," lanjutnya.
Pria asal Australia ini pun mengakui, MotoGP kehilangan pembalap hebat dan calon bintang besar. Sayang, semuanya terlalu cepat berakhir karena Simoncelli telah tiada.
"Dia bisa menjadi bintang masa depan," ujar Gardner kepada Fox Sports. "Dia tampaknya akan menjadi superstar masa depan. Tentu saja menjadi sebuah kehilangan yang besar."

Kenapa Helm Marco Simoncelli Bisa Lepas?

Diposting oleh Essa Yun Putra


Jika Anda melihat rekaman video atau foto-foto peristiwa kecelakaan maut yang menimpa pembalap Marco Simoncelli, Collin Edwards dan Valentino Rossi, pasti akan muncul pertanyaan: Kenapa helm yang dikenakan Simoncelli (24) bisa terlepas dari kepalanya?
Jawaban pasti belum ditemukan karena hingga kini pihak penyelenggara MotoGP masih melakukan investigasi menyeluruh atas peristiwa tersebut.
"Saya bisa saja menjawab pertanyaan Anda lain kali. Tapi yang pasti kami tegaskan kalau penyelidikan menyeluruh mengenai kejadian ini akan segera dilakukan," tegas Paul Butler, Direksi Balapan MotoGP saat jumpa pers bersama Direksi MotoGP yang lain setelah kecelakaan itu terjadi, Minggu (23/10) di Malaysia.
Pihak MotoGP memang tidak mau berandai-andai mengenai penyebab lepasnya helm Simoncelli. Tim medis pun hanya memastikan bahwa Simoncelli menderita cedera serius di kepala, leher dan dada.
Jika melihat dari rekaman video atau foto dengan seksama saat Simoncelli terlindas, memang sulit dipastikan mengapa helm merek AGV tipe GP-Tech milik pembalap San Carlo Gresini Honda itu bisa copot.
Bisa saja Simoncelli tidak mengaitkan atau memasang tali pengaman helm di bawah leher. Tapi sebagai pembalap berpengalaman dan profesional, kecil peluang Simoncelli teledor begitu.
Apalagi sebelum balapan MotoGP dimulai, pengecekan dan pengawasan ketat yang dilakukan oleh kru dan inspeksi balapan sangat ketat dan teliti.
Atau karena kuatnya efek tabrakan atau benturan ban ke bagian tubuh yang membuat helm Simoncelli sampai lepas dan terpental? Mungkin saja.
Hasil investigasi penyelanggara MotoGP soal penyebab tabrakan dan lepasnya helm Simoncelli sangat ditunggu. Dari hasil investigasi bisa dicari penyebabnya — untuk dicarikan solusi.
Solusi ini akan sangat bermanfaat bagi produsen helm pembalap MotoGP, untuk membuat helm yang lebih aman, nyaman dan kokoh. Meski helm yang dipakai para pembalap MotoGP menggunakan bahan karbon kevlar dan berteknologi modern, peluang adanya cacat produksi bisa saja terjadi.
Teknologi balon pelindung di baju balap para pembalap juga ada baiknya segera diterapkan. Dengan adanya balon pelindung, pembalap bisa terhindar dari benturan atau tekanan yang besar saat jatuh.
Kita semua tentu berharap kecelakaan maut yang terjadi di Malaysia menjadi yang terakhir.

Rambut Ikal Pemicu Lepasnya Helm Simoncelli

Diposting oleh Essa Yun Putra


Tewasnya pembalap flamboyan asal Italia, Marco Simoncelli di atas lintasan Sepang, Malaysia, Minggu, 23 Oktober 2011, masih saja menjadi sorotan dari berbagai pihak.

Bahkan, Ketua Penanggungjawab Sirkuit Sepang, Mokhzani Mahathir meminta FIM (International Federation of Motorcycling) dan MotorGP segera melakukan penyelidikan terkait penyebab utama tewasnya Super Sic--julukan Simoncelli, termasuk masalah helm yang terlepas saat kecelakaan terjadi.

"Peristiwa kecelakaan ini cukup aneh, bagaimana bisa helm di kepala Simoncelli terlepas. Jelas perlu adanya penyelidikan lebih dalam dari FIM dan MotorGP," ujar Mokhzani Mahathir seperti dikutip BBC, Senin 24 Oktober 2011.

Para analis motorsport menduga helm itu bisa terlepas, lantaran rambut panjang Simoncelli yang juga ikal, membuat daya cengkeram helm menjadi berkurang.

Namun secara tidak langsung, ini juga menjadi pertanyaan besar berbagai pihak, mengenai standar keselamatan helm, terutama kekuatan tali pengikat helm.

Simoncelli diketahui telah menerima sponsorsip dari produsen helm merek AGV untuk MotorGP. Produsen asal Italia ini juga memberikan helm khusus dari basis model Ti-Tech Evolution.

Sejauh ini, AGV belum memberikan pernyataan tentang sejauh mana fungsi tali pengikat berlaku maksimal pada helm Simoncelli.

Dalam video kecelakaan maut yang merenggut pembalap Gresini Honda itu, terlihat bagaimana helm Simoncelli terlepas saat kepalanya berada di bawah motor Edwards. Ini disinyalir menjadi penyebab kematian Simoncelli, yang mengalami cedera kepala, leher dan juga dada